Thursday 7 July 2016

AIR MATA DALAM DOA

      Jiwa yang Tak berdaya,hati yang hilang kepekaan, dan mata yang kering akan air mata berarti ada Hak Allah yang belum kita tunaikan. Mungkin ada cinta kita pada Allah yang belum tersambungkan, ruhiyah kita belum dekat dengan Tuhannya. Mata kita tidak pernah menangis untuk betul-betul menghambakan kepada Allah.


Meneteskan air mata adalah kodrat manusia. Ada banyak sebab yang menjadikannya menangis; gembira, sedih, takut, haru, rindu dan banyak lagi sebab yang lain. Namun Ibnu Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lebih dari sepuluh air mata, namun hanya ada satu air mata yang terbaik; air mata yang menetes karena takut kepada Allah. Dia merupakan indikasi kematangan iman. Dan Rasulullah saw bersabda, “Tidak akan masuk neraka laki-laki yang menangis karena takut kepada Allah, hingga air susu kembali ke kambingnya.”(HR. Tirmidzi)

Tapi terkadang kita lupa kapan terakhir kita menangis bersimpuh dalam sujud kita, dalam munajat kita kepada Allah. Hingga hati ini menjadi gersang, ruhiyah ini terasa kurang air.  Apalagi dosa dan kesalahan itu yang akan selalu membakar diri ini, dengan apa api itu akan kita padamkan jika diri ini tidak pernah dekat dengan Allah? Tidak pernah ada air mata penghambaan diri ini kepada-Nya?

Keangkuhan, kesombongan dan jauhnya kita dari Allah akan membuat diri semakin tak berdayaan hati semakin kering kerontang. Padahal dosa dan kesalahan itu meninggalkan luka yang semestinya mampu membuat kita menangis

Menangislah kita di sini, di dunia ini karena dosa-dosa. Karena hanya di sini tangisan dan tetesan airmata itu bermanfaat. Dan kita berlindung kepada Allah dari nasib orang yang banyak tertawa di dunia ini dengan dosanya, sementara di akhirat menangis karena memohon ampun atas dosanya.

“Ada tujuh komuntas manusia yang senantiasa akan mendapatkan naungan perlindungan Allah di saat tiada lagi perlindungan dari, oleh dan bagi siapa pun selain perlindungan dari-Nya:
(1) pemimpin yang adil;
(2) anak muda yang memiliki antusiasme untuk selalu beribadah kepada Tuhannya (Allah); (3)  yang hatinya selalu tertaut pada masjid-masjid (tempat-tempat sujud);
(4) dua anak manusia yang saling mencintai dalm koridor aturan dan karena Allah, yang keduanya (senantiasa) bertemu dan berpisah karena-Nya;
(5) seorang lali-laki yang dirayu (untuk berbuat sesuatu yang dilarang oleh Allah) oleh  perempuan yang berkarisma dan cantik-molek, lalu ia pun mengelak, seraya berkata: ”aku takut kepada Allah
 (6)  yang bersedekah secara tersembunyi, hingga tangan kirinya pun tah pernah tahu apa yahg dialkukan oleh tangan kananya (ketika bersedekah),
 (7)  yang berdzikir untuk (mengingat) Allah dalan keadaan menyendiri, dan ketika itu air matanya mengalir deras (karena doa-doanya)

No comments:

Post a Comment