Sunday 10 July 2016

AWAL KERJA SEMANGAT BARU



AWAL KERJA SEMANGAT BARU



       Setelah libur panjang yang lama, datang kembali ke kantor bisa jadi agak menyulitkan Anda. Perasaan malas, enggan dan keinginan untuk libur lebih lama selalu menghantui.

Sulit untuk menerima kenyataan bahwa segunung pekerjaan telah menunggu. Sebelum Anda terjebak dalam suasana hati yang buruk ke kantor. Simak tip berikut, agar produktivitas kerja Anda tak akan terganggu setelah liburan panjang.

Jadwal kerja yang pendek
Jika memungkinkan, jadwalkan hari pertama Anda kembali ke kantor pada tengah minggu, misalnya hari Rabu. Jadi Anda hanya masuk 2-3 hari pada awal minggu pertama bekerja. Jadwal kerja awal yang tak terlalu panjang, akan membuat Anda lebih santai dan merasa tak terlalu terbebani saat kembali kerja. Perasaan penuh beban ini yang bisa perlahan membunuh produktifitas Anda.

Masuk kerja dengan perasaan segar
Tentu, Anda akan lebih suka terus menikmati suasana santai liburan, berjalan-jalan di pinggir pantai atau bangun tidur seenaknya. Semua hal tak perlu terburu-buru untuk dikerjakan dengan segera. Tak ada tengat waktu, target serta permintaan ini-itu dari klien hingga atasan.  Nah, ada baiknya Anda tidak fokus pada liburan yang telah berakhir, namun fokus saja pada manfaat yang Anda petik dari liburan. Seperti, tidur malam yang penuh dan istirahat mental dari pekerjaan kantor yang bikin Anda stres. Perasaan segar dari istirahat fisik dan mental saat liburan, justru bisa digunakan sebagai energi tambahan yang dapat memecut kreativitas serta produktivitas Anda.

Manjakan diri
Jika fokus pada manfaat liburan tidak juga membantu, saatnya memanjakan diri Anda sebelum berangkat ke kantor. Menikmati satu cangkir cokelat panas kesukaan saat sarapan atau mandi dengan shower gel favorit Anda. Anda juga bisa mengenakan tas baru yang Anda beli saat berlibur. Apa saja yang membuat Anda menjadi lebih bersemangat.

Tiba lebih pagi
Pada pagi hari Anda kembali, berencanalah untuk tiba satu jam atau lebih awal dari jam kerja. Biasanya datang lebih awal pada hari pertama kerja tidak diantisipasi banyak orang. Sebenarnya ini sangat baik jika Anda datang lebih awal saat masuk kerja, setelah liburan Anda tentu memiliki segudang email yang menumpuk di inbox menunggu untuk dibalas

Bepikir positif
Setiap hari terakhir libur setiap karyawan pasti akan  mengeluhkan betapa malasnya pergi ke kantor. Hal tersebut terjadi karena Anda memasukan input negatif kedalam otak Anda. Coba untuk menghilangkan hal-hal negatif tersebut dengan memikirkan hal yang baik untuk meningkatkan semangat kerja.

Ubah walpaper di ponsel dan layar laptop Anda dengan gambar liburan Anda yang membahagiakan agar semangat Anda kembali terpantik.
Berikan senyum lebar

Jadikan rekan kerja Anda sebagai salah satu alasan mengapa Anda harus kembali bekerja. Berikan senyum terlebar Anda pada hari pertama kerja setelah liburan. Bila memungkinkan berbagila cerita kepada mereka tentang liburan Anda. Sedikit oleh-oleh akan lebih mengakrabkan suasana kerja Anda.

Kerja dengan santai

Bekerjalah dengan perlahan dalam masa transisi ini. Namun bukan berarti lantas Anda melupakan pekerjaan Anda namum berusaha bekerja dengan teliti dan jangan berpikir Anda ingin buru-buru pulang kerumah. Hal tersebut yang akhirnya membuat Anda kehilangan semangat Anda dikanto

Jangan membuat keputusan besar

Mood Anda dihari pertama kerja sangat tidak karuan. Oleh karena itu alangkah baiknya untuk tidak mengambil keputusan yang besar. Pasalnya hal tersebut akan mempengaruhi semangat Anda dikantor. Hindari konflik dengan pasangan Anda, rekan atau kerabat. Jangan memutuskan untuk tanda tangan kontrak atau langsung melakukan event kantor.

Hal yang Anda butuhkan pada hari pertama kerja setelah liburan adalah melakukan hal-hal kreatif dan jaga kesehatan tubuh Anda.

Makan sehat

Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Hal itu pula yang harus selalu Anda pahami. Selama liburan, tubuh dan pikiran Anda berada dalam mode off. Artinya tubuh dibiasakan untuk bersantai dan tidak memikirkan hal yang berat. Namun ketika harus kembali bekerja, maka tubuh dan pikiran harus kembali untuk “dibangunkan” kembali. Untuk itulah tubuh membutuhkan energi lebih untuk menjalankan rutinitas bekerja.

No comments:

Post a Comment